Pdp. Yohanes Sigit, S.Th.
PENDAHULUAN
·
2 sisi : Keluarga sebagai sebuah
organisasi dan keluarga sebagai ekosistem.
o
Organisasi – struktur/hirarki dan
birokrasi.
o
Ekosistem - penggunaan peran dari
setiap anggota keluarga dalam keluarga tersebut.
A. FAKTOR PEMICU PERSOALAN
KELUARGA
·
Salah satu faktor pemicu adalah hirarki yang tidak jelas dan hirarki yang
salah berkenaan dengan :
o
Siapa pemimpin dan pengambil
keputusan.
CONTOH STRUKTUR
KELUARGA YANG TIDAK BAIK :
•
Ketika suami memimpin rumah tangga
secara otoriter.
•
Ketika istri mendominasi
kepemimpinan dalam keluarga.
•
Ketika anak menjadi pemimpin dalam
keluarga.
•
Ketika mertua menjadi pemimpin dalam
keluarga.
•
Ketika ipar dari suami atau istri
menjadi pemimpin dalam keluarga.
•
Ketika pendeta menjadi pemimpin atas
keluarga.
A. Kedudukan Suami dalam
Keluarga
·
Menurut Alkitab yang menjadi kepala
keluarga haruslah suami – Efesus 5:22-31; Kolose 3:18-21.
EFESUS
5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan
Kristus.
5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri
kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus
dan tidak bercela.
5:28
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:30
karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
5:31
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
KOLOSE 3:18 Hai
isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
3:19
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
3:20
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah
di dalam Tuhan.
3:21
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
·
Sebagai seorang kepala, suami
menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup rumah
tangga, baik yang berkaitan dengan masalah materi/ekonomi maupun yang
berhubungan dengan soal kerohanian/spiritualitas.
·
Sekalipun demikian, suami tidak
boleh bersikap otoriter dan semena-mena. Ia harus mengasihi istri dan
anak-anaknya atau seisi rumahnya.
·
Sebagai sebuah Gereja Kecil (a small
church), suami menjadi imam bagi istri dan anak-anaknya atau seisi rumahnya –
Ulangan 6:4-9.
ULANGAN 6:4 Dengarlah,
hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu.
6:6
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah
itu menjadi lambang di dahimu,
6:9
dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
gerbangmu.
·
Suami menjadi “gembala” dan “pendeta”
bagi keluarganya sendiri.
·
Di
sisi lain :
·
Suami menjadi juru bicara keluarga
kepada pihak lain.
·
Suami yang menandatangani hal-hal
yang bersifat strategis dalam kepentingan administrative.
·
Suami mendapatkan fasilitas hidup.
·
Suami mendapatkan hak untuk mengetuk
palu dalam mengambil keputusan dan lain-lain hal yang sama pentingnya.
·
Tetapi, suami tetap harus berusaha
untuk melibatkan istri, berdiskusi dengan seisi rumah untuk mendapatkan
keputusan yang terbaik dalam mekanisme hidup rumah tangga.
ALKITAB BERKATA :
·
“Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan nyawa-Nya baginya” –
Efesus 5:25.
EFESUS 5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
·
Tentang hal itu, rasul Paulus
menulisnya demikian, “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti
tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuh dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota
tubuhnya” – Efesus 5:28-30.
EFESUS 5:28 Demikian
juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:30
karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
·
Di sinilah, rahasia terbesar bagi
berlangsungnya kehidupan rumah tangga yang langgeng, harmonis dan sejahtera
serta diberkati oleh Tuhan.
B. Kedudukan Istri dalam
Keluarga
·
Sebagai penolong yang sepadan dengan
laki-laki – Kejadian 2:18.
KEJ. 2:18 TUHAN
Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
·
Alkitab menempatkan perempuan dalam
posisi yang terhormat, dihargai dan mulia.
·
Perempuan diciptakan untuk
melengkapi laki-laki. Perempuan ada untuk menyempurnakan peran laki-laki dalam
percaturan hidup dan rumah tangga.
·
Perempuan hadir sebagai teman
pewaris dari janji-janji berkat sorgawi.
APA
KATA ALKITAB ?
·
Menurut catatan Alkitab, istri harus
memiliki roh ketundukan kepada kepemimpinan suami.
“Hai istri, tunduklah
kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama
seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena
itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada
suami dalam segala sesuatu” – Efesus 5:22-23.
·
Istri memiliki contoh teladan
ketundukan yaitu jemaat yang tunduk kepada Kristus secara kolektif, di mana di
dalamnya juga terdapat istri sebagai bagian dari tubuh Kristus.
·
Sebagaimana jemaat tunduk dan taat
kepada Kristus, demikian jugalah istri tunduk dan menaati suaminya.
C. Kedudukan Anak dalam Keluarga
•
Dalam hirarki
atau struktur keluarga, anak berada sepenuhnya di dalam dominasi ORANG TUA.
•
Menghormati
orang tuanya
Keluaran 20:12 Hormatilah
ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu.
Ulangan 5:16 Hormatilah
ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu.
Efesus 6:1 Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2
Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini:
6:3
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kolose 3:20 Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di
dalam Tuhan.
Apa kata ALKITAB ?
•
Apabila seorang
anak tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah berkaitan dengan
menghormati orang tua, maka anak akan menerima konsekwensi logis dari tindakannya
itu, yaitu dihukum.
Keluaran 21:17 Siapa yang
mengutuki ayahnya atau ibunya, ia pasti dihukum mati.
Matius 15:4 Sebab Allah
berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya pasti dihukum mati.
Markus 7:10 Karena Musa
telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya harus mati.
Apa kata ALKITAB selanjutnya ?
•
Di sisi lain,
orang tuanya juga diperintah agar tidak membangkitkan amarah di dalam hati
anak-anaknya.
Efesus 6:4 Dan kamu,
bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Kolose 3:21 Hai
bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
PERLU
DIWASPADAI BAHWA : ANAK-ANAK JUGA MEMPUNYAI
“GURU” “PENDETA” “GEMBALA”
YANG
SEDANG MENUNTUN MEREKA KE ARAH KUASA KEGELAPAN YAITU MEDIA
STRUKTUR KELUARGA YANG BENAR :
KESIMPULAN
- KEMBALIKAN
KELUARGAMU KEPADA STRUKTUR
KELUARGA YANG BENAR SESUAI FIRMAN TUHAN
- JADILAH
TELADAN – bukan perkataan yang menjadi fakta, tetapi faktalah yang
berbicara.
•
KESIMPULAN lanjutan
- ISI
PIKIRAN DENGAN FIRMAN SUPAYA PERKATAAN DAN PERBUATAN SESUAI KEBENARAN
(INTEGRITAS)
- DAN
ENGKAU AKAN MENGHADIRKAN SUASANA
KERAJAAN ALLAH DI DALAM KELUARGAMU
A M I N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar