Jika orang jahatpun bisa kaya raya, berarti pencarian utama umat Tuhan bukan kekayaan dunia.
Jika orang jahatpun bisa sangat sehat, berarti pencarian utama umat Tuhan bukan sekedar kesehatan jasmani yang terbatas beberapa puluh tahun.
Jika orang jahatpun bisa memiliki jabatan terhormat, berarti pencarian utama umat Tuhan bukan jabatan duniawi.
Jika orang jahatpun bisa sangat pandai, berarti pencarian utama umat Tuhan bukan sekedar kepandaian menurut hikmat duniawi.
Jika orang jahatpun bisa memiliki usaha yang berhasil, berarti pencarian utama umat Tuhan bukan sekedar kepemilikan duniawi.
Karena pencarian utama kita adalah hal-hal yang bernilai kekal.
Jadi, hal kaya atau miskin, sehat atau sakit, terhormat atau jelata, berpendidikan atau tidak, pengusaha atau pekerja, seharusnya tidak menjadi pembanding, ukuran dan alasan penghakiman lagi.
Bagaimana dengan nabi, rasul, martir dan anak-anak Tuhan di daerah konflik, hak hidup pun minim apalagi hak-hak duniawi lainnya :
Matius 6:19-20 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
-ysp-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar